Selasa, 22 Desember 2009

Mau Tau Indahya Wisata Jawa Tengah ?

bagi orang - orang yangbelum mengenal jawa tengah nah kalian pasti belum tau indahnya wisata jawa tengah kan padahal banyak loh tempat wisata jawa tengah yaang belum terjamah....

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.

Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.

Mau tahu wisata Jawa Tengah ?? info ini akan lebih berguna jika anda yang datang dari luar kota dan berkunjung di Jawa Tengah jangan lupa mampir ke tempat wisata Jawa Tengah.

A. Wisata Pantai

1. Wisata Pantai di Jawa Tengah

Pantai Congot Untuk Yang Hobby Mancing.

Pantai Congot salah satu pantai yang memiliki keindahan yang berbeda dibanding dengan pantai lain dengan nuansa nelayan dan peikanan yang kuat. Cocok buat yang memiliki hobby memancing.

Pantai Congot terletak di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Tepatnya di sebelah barat Pantai Glagah. Sekitar 1,5 km dari kota Wates. Pantai congot merupakan pantai wisata yang tepat dikunjungi setelah melakukan perjalanan wisata di pantai glagah.

Sepanjang perjalanan menuju pantai Congot pemandangan alam yang dijumpai begitu indah. Hampasan sawah yang hijau dengan aktivitas para petani untuk bersawah. Jalan menuju pantai Congot pun mudah dilalui dengan pemandangan pohon kelapa disepanjang jalan menuju pantai Congot.

Pantai Congot memiliki pesona keindahan yang berbeda dibanding pantai-pantai lainnya sebab nuansa nelayan dan perikanannya yang begitu kuat. Pantai congot menjadi pusat kegiatan warga setempat untuk mencari nafkah dengan mencari ikan.

Disepanjang pinggiran pantai akan terlihat aktivitas warga setempat maupun para pelancong yang mempunyai hobby memancing.Aktivitas para nelayan di pantai Congot ini dimulai pagi hari. Para nelayan pergi melaut dengan menggunakan perahu motor. Menjelang siang para nelayan kembali membawa hasil tangkapan ikan untuk dibawa ketampat pelelangan ikan (TPI) setempat.

2. Karimunjawa

Karimun berasal dari bahasa Jawa yaitu kremun yang artinya kabur atau samar-samar. Diberi nama tersebut karena kepulauan ini terlihat samar-samar dari Pulau Jawa yang disebabkan letaknya yang cukup jauh dari Pulau Jawa. Untuk mencapai Karimunjawa memakan waktu sekitar 4 sampai 6 jam dari daratan Pulau Jawa dengan menggunakan Kapal Motor Cepat dari Semarang atau Jepara. Rasanya, cocok dengan namanya, karena memang memakan waktu yang cukup lama untuk tiba di pulau ini.


Kepulauan Karimunjawa menjadi surga dari para penyelam (diver). Anda dapat melakukan berbagai kegiatan di dalam jernihnya air. Berenang, menyelam (diving), atau snorkeling akan terasa menyenangkan.

Keindahan terumbu karang serta ikan berwarna-warni di dalam laut akan menjadi daya tarik untuk bermain-main di dalam air. Air laut di Karimunjawa sangat jernih dan bening, sehingga Anda bisa melihat dasar laut dengan jelas. Bagi Anda yang hobi memancing, Anda juga bisa melakukannya di beberapa pulau di Karimunjawa.

Untuk mengunjungi pulau-pulau yang ada di Karimunjawa, Anda bisa menggunakan perahu nelayan. Waktu yang diperlukan tidak terlalu lama untuk mengunjungi beberapa pulau sekaligus karena letaknya yang tidak berjauhan. Ada pula perahu yang dilengkapi dengan kaca pada bagian bawah perahu (glass bottom boat) yang cocok bagi Anda yang tidak ingin menyelam tetapi ingin tetap dapat melihat terumbu karang atau ikan-ikan di dalam air laut.

Karimunjawa sejak tahun 2001 memiliki nama resmi Taman Nasional Karimunjawa. Taman Nasional Karimunjawa terdiri atas gugusan 27 buah pulau kecil dengan 5 buah pulau yang sudah berpenduduk di kepulauan ini.

Pulau yang sudah berpenduduk yaitu Pulau Genting, Pulau Kemujan, Pulau Karimunjawa, Pulau Nyamuk, dan Pulau Parang. Sebagian besar pulau di sana memiliki pantai dengan pasir putih.

Pulau-pulau yang menjadi favorit untuk dikunjungi para turis karena keindahan alamnya antara lain Pulau Menjangan Besar, Menjangan Kecil, Cemara Kecil, dan Tanjung Gelam. Ayo kita kunjungi pulau-pulau tersebut satu per satu!

1. Pulau Menjangan Besar

Di Pulau Menjangan Besar terdapat penangkaran ikan hiu. Anda dapat menguji keberanian dengan masuk ke kolam penangkaran mereka dan berenang bersama ikan-ikan hiu ini. Tidak perlu takut, karena hiu di sini cukup jinak dan bersahabat dengan manusia.

2. Pulau Menjangan Kecil

Pulau Menjangan Kecil pantas dikunjungi karena di perairan sekitar pulau ini terdapat banyak ikan kecil berwarna-warni yang cantik. Pulau ini memiliki pantai dan dasar laut yang indah dengan air yang jernih. Pulau ini cocok bagi Anda yang ingin mencoba snorkeling.

3. Pulau Cemara Kecil dan Pulau Cemara Besar

Pada kedua pulau ini terdapat banyak pohon cemara yang mungkin menjadi dasar nama kedua pulau ini. Hal unik lainnya adalah adanya daratan pantai dengan pasir putihnya yang menjorok ke laut.

4. Pulau Tanjung Gelam

Pulau Tanjung Gelam merupakan pulau yang indah dengan hamparan pasir putih dan air laut yang berwarna hijau kebiruan.

B. Wisata Tempat Religi

1. Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid ini memiliki arsitektur yang unik yaitu perpaduan Jawa dan Timur Tengah. Bentuk kubah, lengkungan, geometri bintang delapan dan kaligrafi merepresentasikan budaya Islam. Sementara ragam hias wayang purwa dan batik di beberapa bagian masjid menggambarkan budaya Jawa.

Menaranya, selain dapat digunakan untuk menikmati keindahan kota Semarang secara utuh juga dapat dipakai untuk melihat hilal sebagai tanda memasuki bulan Ramadhan atau Idul Fitri. Menara dilengkapi dengan lantai berputar (devolving floor). Menginspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah, MAJT juga memiliki payung elektrik yang dapat melindungi 13.000 jamaahnya dari sengatan matahari. Anda juga bisa melihat Al-Quran dan Bedug raksasa sumbangan masyarakat Jawa Tengah di dalam interior masjid.

2. Gereja Blenduk

Dibangun pada awal 1753 oleh arsitek warga Belanda yang telah bermukim di Semarang saat itu yaitu De Wilde dan Westmas. Ornamen yang mengisi di dalam gereja juga masih asli sejak pendeta pertama Johanes Wihelkmus Semkar pada 1753-1760, di antaranya seperti ubin lantai yang bewarna-warni, organ piano antik karya P Farwangler dan Hummer, bangku-bangku dari kayu jati yang semakin meninggi ke belakang, dan tempat mimbar untuk khotbah. Kapasitasnya mampu menampung 400 jemaah, dan selain untuk kebaktian juga difungsikan untuk acara pemberkatan pasangan pengantin. Gereja Blenduk membuka pintu untuk para wisatawan yang ingin berkunjung melihat kemegahan arsitektur peninggalan kolonial ini, termasuk bagi wisatawan non kristiani.

3. Vihara Bodhagaya

Vihara Bodhagaya merupakan vihara pertama di Indonesia. Berdiri pada 1957. Yang paling unik dari Vihara ini adalah Pagoda Avalokitesvara. Dibangun dengan material dan patung yang semua di-impor dari Cina untuk menghormati Dewi Cinta Kasih, yaitu Kwan Im. Pagoda ini mempunyai tinggi 45 meter terdiri atas tujuh tingkat dengan masing-masing 4 patung Dewi Kwan Im menghadap penjuru mata angin di setiap tingkatnya.

4. Gedung Batu

Gedung Batu merupakan sebuah petilasan berbentuk klenteng dari seorang laksamana cina bernama Zheng Ho (Cheng Ho) atau lebih lazim dikenal sebagai Sam Po Tay Djien. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Meskipun sebagai tempat pemujaan dan ziarah bagi warga Tionghoa, namun Klenteng ini juga sering dikunjungi oleh Muslim dan Buddha, karena di dalam kompleks terdapat sebuah makam salah seorang ABK kapal Cheng Ho yang biasa di sebut warga masyarakat sebagai Kyai Juru Mudi, warga muslim terkadang berziarah ke makam ini.

Dari sejak jaman nenek moyang hingga kini, kerukunan dan toleransi umat beragama memang sangat dipegang erat. Hal ini tercermin dari arsitektur bangunan tempat ibadah di berbagai daerah di Nusantara yang kadang memadukan unsur dari berbagai agama. Tentu ini menjadi PR bagi kita generasi penerus untuk tetap melestarikan dan menjaga toleransi antar beragama. Nah, sudahkah Anda merekreasikan spiritualitas Anda dengan wisata religi?. (kl/dty)

C. Wisata Tempat Sejarah

1. Lawang Sewu

Salah satu tempat yang asyik untuk dikunjungi adalah Gedung Lawang Sewu atau Pintu Seribu. Penamaan ini diberikan oleh masyarakat sekitar lantaran gedung ini memilik banyak pintu. Tak diketahui pasti berapa tepatnya pintu yang terdapat di bangunan bekas kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS ini.

Menurut Agus, salah satu pemandu wisata gedung tua Lawang Sewu, pamor Lawang Sewu mulai menonjol ketika dijadikan lokasi syuting Uji Nyali yang dipandu Harry Panca dan ditayangkan salah satu stasiun televisi. Gedung ini dianggap punya kekuatan mistis dan angker oleh masyarakat sekitar.

Meski begitu, bukan berarti gedung ini tak layak dikunjungi. Ornamen-ornamen bangunan tersebut masih orisinal, termasuk sebuah hiasan kaca patri di salah satu bagian bangunan bekas peninggalan zaman Belanda dahulu. Lawang Sewu dibangun pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.

Setelah masa kemerdekaan, gedung ini pernah dipakai untuk kantor Jawatan Kereta Api Indonesia (DKARI). Karena nilai historis yang dimilikinya, Lawang Sewu oleh pemerintah kota dijadikan sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno yang harus dilindungi.

Nah, jika Anda berencana mengunjungi Kota Semarang, ada baiknya singgah di lokasi-lokasi di atas. Dijamin, Anda bisa berkesempatan menjelajah sebuah peradaban yang belum pernah Anda singgahi sebelumnya. Sebuah peninggalan dari zaman baheula.

2. Benteng Van der Wijck

Jika anda berkunjung ke Kebumen, tidak ada salahnya anda singgah sejenak ke objek wisata sejarah yakni benteng Van der Wijck. Lokasinya yang cukup dekat dari jalan utama/raya Kebumen -Yogya, yakni sekitar 300 meter, amatlah sayang jika dilewatkan begitu saja. Benteng kuno dengan dominasi warna merah ini cukup menyolok diantara bangunan lain, namun tersamar dari jalan utama mengingat gerbang masuk lokasi wisata ini cukup jauh dari pintu gerbang benteng. Disediakan kereta api mini yang siap mengantarkan pengunjung dari gerbang utama mengelilingi objek wisata bersejarah ini

Anda tidak usah kuatir bahwa berada dilokasi objek wisata sejarah ini, nantinya hanya akan disuguhi bangunan kuno yang cenderung membosankan dan kurang diminati anak-anak. Beberapa sarana permainan anak-anak telah dibangun disekitar benteng seperti perahu angsa, kincir putar dan berbagai macam permainan anak lainnya. Tak ketinggalan juga sebuah patung dinosaurus raksasa ikut dibangun untuk meramaikan suasana dan lebih mengakrabkan dengan dunia anak-anak. Bahkan sebuah stasiun kereta api mini dibangun dibagian atas benteng tepat diatas gerbang utama, memungkinkan pengunjung untuk mengitari sisi atas benteng dengan menggunakan kereta mini.








[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Benteng Van der Wijck


Didalam benteng itu sendiri pengunjung bisa melihat beberapa foto dokumentasi seputar bentuk asli bangunan benteng saat ditemukan dan tahap-tahap pemugaran yang telah dilakukan terhadapnya. Ruangan-ruangan bekas barak militer, asrama, pos jaga bisa dilihat didalam benteng dan semuanya boleh dibilang dalam keadaan rapi dan bersih. Hanya saja sebuah papan pengumuman yang ditempel dibagian luar benteng berisi "Sebelum masuk benteng sebaiknya anda berdoa sejenak menurut kepercayaan masing-masing", sempat menimbulkan kerutan didahi saat membacanya karena berkesan seram. Mungkinkah pernah terjadi hal-hal diluar nalar yang menimpa pengunjung saat berada didalam benteng, seperti kesurupan ?

Benteng Van der Wijck sebenarnya dibangun pada awal abad 19 atau sekitar tahun 1820-an, bersamaan meluasnya pemberontakan Diponegoro. Pemberontakan ini ternyata sangat merepotkan pemerintah kolonial Belanda karena Diponegoro didukung beberapa tokoh elit di Jawa bagian Selatan. Maka dari itu Belanda lalu menerapkan taktik benteng stelsel yaitu daerah yang dikuasai segera dibangun benteng. Tokoh yang memprakarsai pendirian benteng ini adalah gubernur jenderal Van den Bosch. Tujuannya jelas sebagai tempat pertahanan (sekaligus penyerangan) di daerah karesidenan Kedu Selatan. Pada masa itu, banyak benteng yang dibangun dengan sistem kerja rodi (kerja paksa) karena ada aturan bahwa penduduk harus membayar pajak dalam bentuk tenaga kerja. Tentu saja cara ini membuat penduduk kita makin menderita apalagi sebelumnya gubernur jenderal Deandels punya proyek serupa yaitu jalan raya pos (Anyer – Penarukan, sepanjang l.k. 1.000 km), juga dengan kerja rodi.








[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Benteng Van der Wijck


Dilihat dari bentuk bangunan, pembangunannya sezaman dengan benteng Willem (Ambarawa) dan Prins Oranje (Semarang – kini sudah hancur). Pada awal didirikan, benteng dengan tinggi tembok 10 m ini diberi nama Fort Cochius (Benteng Cochius). Namanya diambil dari salah seorang perwira militer Belanda (Frans David Cochius) yang pernah ditugaskan di daerah Bagelen (salah wilayah karesidenan Kedu). Nama Van der Wijck, yang tercantum pada bagian depan pintu masuk, merupakan salah seorang perwira militer Belanda yang pernah menjadi komandan di Benteng tersebut. Reputasi van der Wijck ini cukup cemerlang karena salah satu jasanya adalah membungkam para pejuang Aceh, tentunya dengan cara yang kejam.

Pada zaman Jepang, benteng ini dimanfaatkan sebagai barak dan tempat latihan para pejuang PETA.

Dilihat dari fisiknya, bangunan yang luasnya 3.606,62 m2 ini sudah mengalami renovasi yang cukup bagus. Sayangnya renovasi ini kurang memperhatikan kaidah konservasi bangunan bersejarah mengingat bangunan ini potensial sebagai salah satu warisan budaya (cultural heritage)

5.Wisata Alam

1. PENGGARON
lokasi Di Kota Ungaran Jarak Penggaron Kota Ungaran - 2 km Penggaron Kota Semarang - 15 km Daya Tarik - Wisata Alam - Wisata untuk perkemahan - Lapangan Golf Daya Dukung Wisata - Tempat Bermain Anak - Hawa Sejuk
Penggaron adalah sebuah obyek dan daya tarik wisata alam berupa hutan pinus berhawa sejuk yang berada dikota Ungaran Tepatnya di Desa Susukan yang berjarak 2 Km dari pusat kota. Yang dilengkapi dengan lapangan Golf, arena perkemahan serta tempat bermain anak yang menyenangkan menjadikan Penggaron tempat wisata yang menyenangkan

2. SIWARAK
Lokasi Di Desa Siwarak, Kecamatan Ungaran Jarak Siwarak-Kota Ungaran 2km Siwarak-Kota Semarang 23km Daya Tarik - Kolam renang dengan air alam yang bersih dan sehat - Pemandian alam yang indah - Tempat kolam pemancingan Fasilitas - Warung makan dan aneka makanan khas - Dekat dengan hotel indrakila - Mudah dijangkau
Siwarak (Tirto Argo) berada di desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran. Memiliki Fasilitas kolam renang dengan air alam yang bersih dan sehatserta dilengkapi dengan kolam pemancingan ikan. Siwarak juga mempunyai pemandangan alam yang indah dan sejuk.Disekeliling lokasi juga terdapat awrung makan dengan makanan khas serta dengan lokasi penginapan dan hotel

3. BANDUNGAN
lokasi Kelurahan Bandungan,Kecamatan Ambarawa Jarak Bandungan-Kota Ungaran 12km Bandungan-Kota Ambarawa 7km Bandungan-Kota Semarang 23km Daya Tarik - Wisata Alam - Wisata Olah Raga(kolam renang,lapangan tenis) - Pusat Pembelanjaan sayuran dan buah- buahan - Taman Bunga - Tempat Peristirahatan - Fasilitas untuk konferensi - Perkemahan Fasilitas - Hotel Berbintang - Hotel Melati - Pasar Maya(Pasar Buah dan Sayur)
Berada di Kelurahan Bandungan Kecamatan Ambarawa yang berjarak 7 Km dari Kota Ambarawa dan 9 Km dari kota Ungaran.Bandungan mempunyai wisata yang cukup lengkap meliputi wisata alam wisata olah raga, taman bunga, areal perkemahan, pasar buah dan sayur serta tempat peristirahatan yang dilengkapi hotel berbintang dan melati







Tidak ada komentar:

Posting Komentar