Sabtu, 13 Februari 2010

Makanan N Souvenir - souvenir Cantik dari Semarang

1.Tas dari enceng gondok

Eceng Gondok
merupakan salah satu tumbuhan air yang hidup di rawa-rawa, selama ini kita hanya mengenal eceng gondok sebagai tanaman air yang menjadi masalah, karena salah satu sifat eceng gondok dapat menyerap oksigen didalam air dalam jumlah besar, yang dapat mengakibatkan hewan air lainya menjadi mati. Namun dari sisi baiknya Tumbuhan ini ternyata dapat di manfaatkan dan diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih, jika selama ini Eceng gondok hanya di buang saja,dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Tapi sekarang Eceng gondok yang telah di keringkan dan di olah dapat dibuat menjadi sebuah kerajinan tangan (handycraft) yang menarik dan unik-unik, seperti Tas, Keranjang, Tempat koran, dan acesories lainya.

Handycraft (kerajinan tangan) saat ini banyak diminati oleh konsumen lokal dan mancanegara, dengan bahan dasar yang ramah lingkungan, dengan mengunakan bahan dasar dari eceng gondok ini maka produk yang di hasilkan bersifat ramah lingkungan karena mudah untuk di aur ulang serta mudah untuk dibudidayakan sesuai kebutuhan, sehingga tidak akan ketergantungan dengan lingkungan dan alam.

berbagai bentuk hasil kerajinan dari bahan dasar Eceng gondok,seperti :
-Tas wanita
-Keranjang Koran
-Keranjang Loundry
-Keranjang makanan
-Tikar
Dan berbagai macam keranjang serta furniture lainya







2. Batik Semarang
Mungkin anda masih kurang tertarik dengan batik semarang, namun jangan salah batik semarang juga memiliki kwalitas yang tidak kalah dengan batik pekalongan loh .
batik_semarang
m Batik Semarang memang menggunakan motif flora-fauna, namun sekarang batik Semarang sudah banyak berkembang menggunakan motif ikon Kota Semarang, di antaranya Tugu Muda, Lawang Sewu, dan Asem.

“Terlebih lagi, motif batik Semarang sekarang semakin bertambah unik dengan adanya motif Legenda Hantu Lawang Sewu, Legenda Jatingaleh, dan sebagainya,” katanya.

3. Bandeng Presto N Lumpia Semarang

Semarang memiliki wisata kuliner yang khas dan beraneka ragam beda dengan kota lainnya, tapi menurut kebanyakan orang yang Slam Tanya “Apa sih Kuliner Khas dari Kota Semarang?”, dan serentak orang menjawab Lumpia mas!!! Lumpia” semangat sekali kau?!. Ya betul semarang terkenal dengan makanan khasnya yaitu Lumpia, disebut juga loenpia atau lunpia. Lumpia Semarang adalah makanan sejenis rollade yang berisi rebung, telur, daging ayam atau udang, “MAK NYUSSS” kalau Pak Bondan bilang.


Lumpia Semarang isi rebung
Hmmm eitss tunggu dulu, tidak Cuma lumpia lho Kuliner khas dari semarang!!!, Masih mengantri aliran kuliner khas dari semarang, untuk oleh oleh sangat khas seperti Tahu Bakso Wo Ning di Ungaran, Wingko Babat, Tahu Pong, Tahu Serasi Bandungan dan Bandeng Presto yang banyak dijual di pusat oleh-oleh sepanjang jalan Pandanaran dan Mataram. Weisss jiann Kuliner Semarang memang Top markotop.


Bandeng Presto, Duri lunak

Untuk yang suka makan, termasuk yang nulis ini pasti tidak puas hanya dengan mencicipi jajanan diatas, seperti perut orang jawa bilang “Nek rak mangan sego ora wareg”, masi ada kuliner super Mak Nyuss yang mengenyangkan perut seperti Tahu Gimbal yang banyak dihidangkan di jalan Pahlawan dan jalan Pemuda, dan Soto khas Semarang dengan kuah bening tanpa santan, suwiran ayam, sohun, tauge dengan taburan bawang goreng di Soto Ayam Bangkong pak Soleh Sukarno dan Soto Neon di daerah Mberok Johar.


Indahnya Taman Wisata Jawa Tengah

Indahnya berbagai taman wisata Jawa Tengah ......

Taman Kyai Langgeng

Taman rekreasi Kyai Langgeng ini luasnya lebih dari 28 hektar dan berada pada jarak yang tidak jauh dari pusat kota Magelang dan sangat mudah dicapai dengan kendaraan umum maupun pribadi.

Obyek wisata ini dapat dinikmati dengan berbagai cara misal anak-anak bisa bermain dengan berbagai permainan, ada juga kolam renang yang airnya selalu bersih dan segar atau hanya ingin bercengkerama dengan keluarga sambil menggelar tikar dan makan bersama saat makan atau bisa juga melihat aneka satwa dan flora yang ada di seluruh taman wisata ini . Dengan berkunjung ke Kyai Langgeng bisa merasakan ketentraman kehidupan alam pedesaan di tengah-tengah kota, khususnya di dekat sungai besar yang ada di pinggir komplek wisata dengan demikian para wisatasan diajak untuk meninggalkan kebisingan kehidupan kota sejenak dengan menikmati kehidupan alam yang indah, asri dan alami di taman wisata ini. Kyai Langgeng adalah seorang pejuang dan pengikut setia Pangeran Diponegoro pada perang Diponegoro 1825-1830 melawan penjajah Belanda, yang makamnya berada di dalam lokasi taman dan sebagai penghormatan maka namanya dipakai untuk nama taman wisata yang satu ini.

Taman Kyai Langgeng yang dibangun dan dikelola oleh Pemda Kodya Magelang, mulai resmi dibuka untuk umum pada tahun 1987 ini sudah mulai dikenal oleh pengunjung dari dalam maupun luar Jawa Tengah. Dengan cukup tersedianya koleksi satwa dan juga koleksi aneka ragam tanaman-tanaman langka juga aneka ragam kehidupan bunga tropis, juga tersedia kios-kios makanan, cendera mata dan juga hotel yang sangat menyatu dengan alam juga. Jadi tidaklah heran bagi banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogya atau Jawa Tengah dan sekitarnya lebih menyukai untuk bermalam di kota Magelang dan pada siang hari berwisata ke semua tujuan wisata yang ada.

nama Kyai langgeng sendiri diambil dari nama seorang kyai yang merupakan seorang pejuang indonesia dan merupakan anak buah Pangeran Diponegoro, Makam Kyai langgeng sendiri ada di kawasan taman ini dan sampai sekarang masih tetap terawat

Hanya berjarak 42 km dari Yogyakarta obyek wisata ini dapat dicapai, tepatnya ada di pinggir kotamadya Magelang atau berjarak 78 km dari ibukota Jawa Tengah yaitu Semarang. Sangat disayangkan jika ada kegiatan berwisata ke Jawa Tengah atau Yogya dan sekitarnya tidak menyempatkan mengunjungi obyek wisata yang satu ini. Pada hari libur baik hari Minggu maupun hari raya ataupun liburan sekolah sangat ramai dikunjungi para wisatawan dalam rombongan besar.

Fasilitas yang ditawarkan taman kyai Langgeng memang termasuk komplit, ada taman bermain super luas, Kolam renang, berbagai arena permainan anak seperti ayunan, jet coaster, biang lala, dan masih banyak lagi, Taman ini juga menyediakan fasilitas perpustakaan pendidikan yang diberinama desa buku, kalian juga bisa menikmati serunya berarung jeram ria di sungai progo yang terletak di tepi taman ini. Bahkan wahan terkini yang terbaru adalah pesawat asli yang didatangkan dari luar daerah, sehingga pengunjung bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi penumpang pesawat yang sebenarnya, dan yang paling menarik adalah harga yang ditawarkan di Taman kyai langgeng cukup murah, mulai dari tarif masuk sampai tarif menikmati wahana permainan

TAMAN MARGASATWA SEMARANG
Wahana rekreasi yang dekat rumah serta biaya terjangkau sangat didambakan banyak orang. Bagi anda warga Semarang yang sukar menemukan obyek wisata yang ‘wah’ maka tak usah bingung lagi. Kini, Pemerintah Kecamatan Ngaliyan menawarkan tempat wisata yang murah nan asri ini.
Ngaliyan-Taman Margasatwa Semarang atau yang lebih dikenal dengan Bonbin Mangkang ter-letak di jalur yang sangat strategis. Ta-man wisata ini berada di kelurahan Wonosari kecamatan Ngaliyan, tepatnya di depan ter-minal Mangkang, ter-minal terbesar di kota Semarang. Bagi anda yang biasa menggu-nakan jasa bus atau menggunakan motor, cukup mengambil arah menuju ke Semarang barat atau ke terminal Mangkang. Lebih mudah dijangkau lagi karena tempat ini berada di pinggir jalur pantai utara Jawa.

Taman wisata ini berada di bawah naungan Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang. Didirikan pada tahun 2004, di atas tanah seluas 10 hektar. Taman ini juga dilengkapi dengan berbagai koleksi alam yang sangat memukau mata kita. Sampai saat ini koleksi di taman margasatwa ini berjumlah sekitar 220 ekor yang berasal dari satwa-satwa penjuru negeri. Seperti; Singa, Harimau doreng, Rusa, Gajah, Zebra, Buaya, rumah Ular, burung Cenderawasih, Merak dan banyak lagi yang lainnya. Berbagai koleksi jenis tanaman pun turut menghiasi taman wisata ini dan tak terkecuali satwa langka yang dilindungi Pemerintah juga turut ditangkarkan di taman margasatwa ini.
Untuk memasuki Taman Margasatwa ini, anda cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp. 5000 per orang. Harga tiket masuk yang tidak terlalu mahal untuk menikmati kepuasan yang ada di dalamnya. Disana anda dapat menelusuri taman seluas 10 hektar dengan sesuka hati. Jangan khawatir, jika anda akan nyasar, karena papan penunjuk arah dengan sigap dipasang di penghujung sudut jalan menyapa para pengunjung. Dan jangan merasa khawatir untuk berlama-lama disana karena kepuasan anda akan sangat diutamakan. Pasalnya, waktu untuk berkunjung di taman margasatwa ini sangat panjang, yakni mulai pukul 07.30-17.30 WIB.
Selain menikmati keasrian alam yang ada didalamnya, anda juga dapat menghabiskan waktu dengan mencoba berbagai macam permainan yang sangat menarik. Seperti; flaying fox, kereta kelinci, becak air, perahu, naik gajah dan naik kuda. Di jamin anda akan sangat terkesan dengan tempat wisata ini, sesuai dengan slogan Sapta Pesona Taman Margasatwa aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.
Wahana belajar
Selain menikmati atraksi menarik dari satwa-satwa langka, anda juga dapat belajar secara langsung di alam terbuka. Bercengkerama langsung dengan satwa-satwa langka merupakan hal yang mengasyikkan tersendiri.
Belajar di alam terbuka secara langsung mengenal satwa langka akan lebih mudah dicerna dari pada mengenal di bangku sekolah. Hal ini pula yang membuat tempat wisata ini ramai dikunjungi banyak orang, terutama dihari-hari libur dan lebaran.
Hal ini diamini oleh Ata’ atau yang biasa disapa Ambon, seorang penjaga Satwa burung kakak tua ini. Menurutnya, “hari sabtu dan minggu serta hari libur nasional, adalah hari yang ramai dikunjungi orang” tuturnya.
Mengenai sarana dan prasarana Taman Margasatwa ini, Zainal salah seorang pengunjung asal Kaliwungu Kendal menuturkan “tempat ini sudah sangat baik perawatannya, satwa-satwanya juga banyak, dan tempatnya juga sangat luas.” “Saya cukup puas di tempat ini dan saya sudah kedua kali mengunjungi tempat ini” ujarnya kepada kru Ngaliyan Metro. Namun demikian, kondisi dalam taman ini harus terus di ruwat dengan ekstra, pasalnya tempat ini agak sedikit gersang dan panas. Silahkan menc

Yang Unik Dari Kota Lama Semarang

Berdasarkan sejarahnya, kota Semarang memiliki suatu kawasan yang ada pada sekitar abad 18 menjadi pusat perdagangan. Kawasan tersebut pada masa sekarang disebut Kawasan Kota Lama. Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng VIJHOEK.Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : HEEREN STRAAT. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut DE ZUIDER POR.

Jalur pengangkutan lewat air sangat penting hal tersebut dibuktikan dengan adanya sungai yang mengelilingi kawasan ini yang dapat dilayari dari laut sampai dengan daerah Sebandaran, dikawasan Pecinan. Masa itu Hindia Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai penghasil gula seluruh dunia. Pada waktu itu sedang terjadi tanam paksa( Cultur Stelsel ) diseluruh kawasan Hindia Belanda.

Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga OUTSTADT. Luas kawasan ini sekitar 31 Hektar. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan “LITTLE NETHERLAND“.

Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Ditempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.

Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta wilayah konservasi.

Kawasan Kota Lama Semarang (1)
MERCUSUAR

Dibangun pada tahun 1884. Pembangunan mercusuar ini berkaitan dengan pembangunan kota Semarang sebagai kota Semarang sebagai kota Pelabuhan oleh Pemerintah kolonial untuk pengangkutan ekspor gula ke dunia.

Pada masa abad XIX Indonesia waktu itu bernama Hidia Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai penghasil gula dunia. Bangunan Mercusuar ini adalah satu-satunya di Jawa Tengah.


Kawasan Kota Lama Semarang (1)
STASIUN K.A. TAWANG

Stasiun Tambak Sari di Jalan Pengapon, dibangun oleh (NEDERLANDSCHE INDISCHE SPOORWEGMAATSCHARIJ), Diresmikan OLEH Gubenur Jenderal MR. BARON SLOET VAN DE BEELE. Stasiun ini menggantikan stasiun sebelumnya dibangun pada 16 Juni 1864 sampai dengan 10 Februari 1870 yang melayani jalur Semarang – Jogja – Solo.

Karena Stasiun itu tidak memenuhi syarat lagi, karena bertambahnya volume pengangkutan maka dibangunlah Stasiun Tawang. Arsitek gedung ini adalah JP DE BORDES. Bangunan ini selesai dibangun pada bulan Mei 1914.

Bangunan ini mempunyai langgam arsitektur yang Indische yang sesuai dengan kondisi daerah tropis. bangunan ini mempunyai sumbu visual dengan Gereja Blenduk sehingga menambah nilai kawasan. Bangunan ini termasuk “tetenger” Kota Semarang.

Kawasan Kota Lama Semarang (1)
PT. MASSCOM GRAPHY

Terletak di Jl. Merak 11 – 15. Gedung ini semula dimiliki oleh HET NOORDEN yaitu surat kabar berbahasa Belanda. Gedung ini mempunyai nilai yang tinggi merupakan cikal bakal dunia pers di Semarang.

Setelah kemerdekaan, gedung ini di nasionalisasikan oleh Indonesia dan dipakai oleh Harian Umum SUARA MERDEKA, selama lebih dari 30 tahun.

Saat ini bangunan ini dialih gunakan untuk PT. MASSCOM GRAPHY yang merupakan perusahaan percetakan surat kabar di Suara Merdeka Group.

Kawasan Kota Lama Semarang (1)
Polder Tawang

Menurut fungsinya Polder Tawang merupakan suatu sistem untuk memproteksi air limpahan dari luar kawasan dam mengendalikan muka air di dalam Kota Lama. Komponen sistem polder ini terdiri dari : tanggul, pintu air, saluran, kolektor, pompa air dan kolam retensi.

Dengan luas lahan ± 1 ha. Polder yang terletak di depan Stasiun Tawang yang mempunyai daerah tangkapan ± 70 ha. Bagian utara dibatasi rel kereta api, timur dibatasi jalan Ronggowarsito, selatan oleh jalan Petudungan dan barat oleh Kali Semarang.

Kawasan Kota Lama Semarang (1)
Di luar permasalahan teknis, pengelolaan sistem polder ini merupakan penanganan yang sulit, terutama dalam menjaga kebersihan dan pemanfaatan kolam retensi sebaik-baiknya, sehingga kolam dapat dijadikan sebagai penambah daya tarik Kota Lama.

Karena itu kita perlu mencermati tiga hal positif berkaitan dengan pembangunan polder tersebut :

  • Memberikan ruang terbuka bagi masyarakat sekitar. Lingkungan yang semula terkesan “hitam” kumuh dan menyeramkan menjadi lebih tertata sehingga dapat menghidupkan kembali citra Kota Lama.
  • Kolam bisa berfungsi sebagai obyek rekreasi keluarga dan tempat interaksi sosial masyarakat, setidaknya sebagai alternatif tempat hiburan setelah Simpanglima.
  • Penyediaan air untuk mananggulangi kebakaran dan penyiraman tanaman kota.
Kawasan Kota Lama Semarang (1)
GEREJA BLENDUK

Berusia lebih dari 200 tahun dan dijadikan “tetenger” (Landmark) kota Semarang. Terletak di Jalan Let Jend. Suprapto no.32. Dinamai gereja Blenduk karena dibagian atas 2 menara dan sebuah kubah besar. Kubah dalam bahasa Jawa berarti Blenduk. Bangunan ini mulai berdiri pada tahun 1753, digunakan untuk gereja NEDERLANDSCHE INDISCHE KERK.

Gedung ini diperbaiki lagi pada tahun 1756, 1787, dan 1794. Pada tahun 1894 bangunan ini dirombak seperti keadaan sekarang.

Arsitek pembangunan ini adalah HPA DE WILDE dan WWESTMAS. Keberadaan gereja ini berperan besar terhadap perkembangan agama kristen di Semarang.

Kawasan Kota Lama Semarang (1)
SUSTERAN ORDO FRANSISKAN

Terletak di Jl. Ronggowarsito no. 8.Yayasan ini adalah milik katholik. Semula pada tahun 1808 Pastur LAMBERTS PRINSEN memprakarsai pendirian rumah yatim piatu Katholik untuk putra diberi nama WEESHUIS.

Pada tahun 1870 datang sekelompok suster dari Ordo FRANSISKAN ke Semarang. Lalu seorang arsitek bangsa Belanda M. NIESTMAN Merancang bangunan di lokasi tersebut untuk susteran.

Bangunan ini dimulai pada tanggal 16 Pebruari 1906.
Pada tanggal 15 Juni 1915 Asrama untuk anak-anak putra pindah ke lokasi baru yaitu di Jl. Dr.Wahidin saat ini, sedangkan lokasi tersebut digunakan khusus untuk susteran. Penggunaan tanah ini untuk Kapel Susteran, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Balai Pengobatan.

Komplek ini memanjang dari Jl. R. Patah sampai Jl. StaSIUN Tawang. Sebelum kemerdekaan bangunan ini pernah digunakan untuk markas tentara GURKHA

Kamis, 11 Februari 2010

Indahnya Umbul Sido Mukti

UMBUL SIDOMUKTI
Obyek wisata alam yang mempesona ini berlokasi di Dusun Tegalsari, Desa SidomuktiKec. Bandungan Kab. Semarang. Terletak di lereng Gunung Ungaran dengan ketinggian1,031 DPL. Keunikan mandi di tempat ini seakan menikmati berenang diatas awan.Terdapat tiga kolam renang dengan susunan dari atas terbesar dan terdalam, sampai yang paling bawah ukuran kecil untuk anak-anak. Dari tempat ini wisatawan dapatmenikmati pesona Rawapening dan gunung Ungaran. Fasilitas wisata yang tersediaantara lain : sarana out bound dan menunggang kuda untuk mengelilingi kawasan. Keistimewaan Kolam Renang Alam Umbul Sido Mukti ini mempunyai air yang dingindan jernih hingga dasar kolam dapat dilihat dengan jelas serta udara yang sejuk. Dari tempat ini terdapat track menuju Puncak Gunung Ungaran , Goa Jepangdan ke Kebun Teh Medini yang banyak diminati oleh remaja.
Keelokan alam menyergap begitu kaki kita menapaki pelataran lokawisata Girigahana Sidomukti. Hamparan sawah berundak, hutan pinus, air terjun, dan sungai kecil, begitu memesona. Jauh di seberang sana terlihat Bukit Kembar Cimanggal, Gunung Ungaran, dan Gunung Merbabu. Sebuah harmoni alam nan menawan.

Ya, suasana alam di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang itu memang membuat pengunjung betah berada di sana. Apalagi air di kolam renang alam Umbul Sidomukti, yang disebut-sebut tertinggi se-Indonesia bahkan Asia itu, selalu baru alias fresh dari Tuk (mata air) Ngetihan yang mata airnya memiliki umbul (air yang memancar dari dalam tanah). Maka, di sana kita akan melihat semburan air secara alami ke udara, setinggi 1,5 meter dari dasar kolam.

Kolam di Umbul Sidomukti tergolong unik. Ia terletak di lereng Gunung Ungaran, persis di tepi jurang dan lembah Ungup-ungup. Jadinya kita seakan berada di puncak ketinggian atau kahyangan kalau berenang atau sekadar berendam di sana. Dan air umbul yang mengalir sepanjang tahun itulah sumber air utama untuk taman renang alam Umbul Sidomukti. Limpahan air tersebut meluber ke kolam di bawahnya, selanjutnya menuju kebun dan sawah-sawah. Yakinlah, kesegaran air tuk tersebut seolah mampu membasuh jiwa yang sedang penat.

Objek wisata Umbul Sidomukti yang dibuka 2 Agustus 2007 itu dibangun dengan desain kolam tradisional, bergaya minimalis dan menawarkan kenyamanan bagi pengunjung. Di tamannya banyak tempat duduk berundak model panggung terbuka sehingga pandangan bebas ke segala penjuru.

”Dinding kolam ini disusun dari tumpukan batu alam. Ini menjadikan penampilannya lebih unik, sederhana, dan terasa akrab bagi pengunjung,” kata Bambang Wijanarko, Manajer Lapangan PT Panorama Agro Sidomukti.

Bambang adalah yang dipercaya Siswono Yudohusodo (Direksi PT PAS) untuk mengelola kawasan wisata yang menjadi magnet baru turis lokal dan asing itu.

Kalau kita mau ke Girigahana Sidomukti, sekitar 50 meter setelah Pasar Jimbaran, Bandungan (dari arah Ungaran-Lemahabang), belok ke arah kanan, dan naik sekitar 3,5 kilometer. Sudah banyak penunjuk arah untuk ke lokasi. Kalau dari Semarang, jaraknya sekitar 40 kilometer.

Permainan Menantang

Siswono Yudohusodo terbilang jeli menangkap peluang keindahan alam Desa Sidomukti. Ia membuat konsep REAL atau Recreation (hiburan), Education (pendidikan), Adventure (petualangan), dan Leisure (pengisian waktu senggang). Di lahan PT PAS seluas 36 hektare tersebut, kini juga digunakan untuk outbound dan bumi perkemahan modern. Ada pula sekitar 400 hektare lahan Perhutani yang layak untuk wisata hutan.

Wisata Sidomukti tak sekadar menawarkan buaian alam, kesegaran udara, dan keindahan langit desa ini, tapi juga menantang pengunjung untuk menguji nyali. Di antara lembah yang ada terpasang flying fox sepanjang 110 meter dan 60 meter dengan ketinggian 70 meter. Dengan kedalaman lembah lebih dari 70 meter sangat mungkin flying fox tersebut yang tertinggi di Indonesia.

Atau, ingin meniti marine bridge (jembatan tali) sepanjang 60 meter dan terombang-ambing di atas jurang? Wow, tentu pengalaman sensasional, mendebarkan, dan mengasyikkan.

”Di lokasi ini juga ada outbond untuk perusahaan dan sekolah,” imbuh Bambang.

Untuk anak-anak tersedia wahana melatih keberanian dan sportivitas. Untuk mereka, ada flying fox anak sepanjang 15 meter. Fasilitas lainnya yaitu camping ground atau lokasi kemah. Di atas lahan itu pengunjung dapat menikmati malam di alam bebas. Pada tengah malam sunyi, gemeretak kayu api unggun menjadi musik tersendiri yang indah dan hangat, untuk mengusir udara dingin.

”Keajaiban” alam masih tersisa di lereng Gunung Ungaran. Jalur aliran air sungai yang jernih pada cekungannya menawarkan sensasi tersendiri. Biasanya, pengunjung secara rombongan menyusuri sungai kecil di lokawisata alam tersebut.

Sedot Pengunjung

Mengapa Umbul Sidomukti dalam waktu singkat menarik perhatian banyak orang? Tidak hanya warga Kabupaten Semarang yang suka menenangkan nurani di objek wisata itu. Orang-orang dari Kota Semarang, Salatiga, bahkan luar Jateng dan luar Jawa, tergoda oleh keelokan Umbul Sidomukti.

”Pada liburan Hari Raya Idul Fitri, jumlah pengunjung pernah mencapai lebih dari 1.000 orang sehari,” terang Bambang lagi. Sebuah angka yang fenomenal untuk kelas objek wisata yang tergolong anyar.

Yossiadie BS, Tim Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Kabupaten Semarang, salut atas inovasi, kreatif, semangat, dan kerja keras tim PT PAS. ”Kuncinya adalah profesional. Saya sepakat swastanisasi wisata berpotensi di kabupaten ini biar pariwisata bisa cepat maju,” tegas Yossi, penggerak One Day Tour di kabupaten tersebut. Ia juga berharap pucuk pimpinan eksekutif dan legislatif di Kabupaten Semarang dapat kompak mencintai pariwisata yang menjadi salah satu sektor andalan setempat.

Yossi juga mengatakan, selain alam Sidomukti menarik, PT PAS cukup pandai mencitrakan diri lewat publikasi dengan kalimat ”kolam renang alam tertinggi di Indonesia bahkan Asia”. ”Pernah diukur ketinggian kolam alam itu 1031 dpl,” tuturnya.

Umbul Sidomukti selain menawarkan panorama juga jalur trekking ke puncak Gunung Ungaran, Gua Jepang, dan Kebun Teh Medini. Yang pasti, Sidomukti yang telah menjadi paket agenda One Day Tour merupakan magnet baru wisata alami.

”Jangan Ada Hotel di Sini”

Banyaknya turis ke Umbul Sidomukti memberi peluang peningkatan kesejahteraan warga Desa tempat lokawisata tersebut berada. Peningkatan pendapatan tersebut bisa dilakukan dengan menyediakan homestay di rumah-rumah penduduk. Warga setempat juga perlu disiapkan untuk menyambut para tamu. Kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi harus dijaga tetap bersih untuk tamu. Selain homestay, di kawasan PT PAS terdapat sejumlah vila untuk keluarga penikmat wisata alam.

”Tidak perlu rumah bagus. Rumah bernuansa pedesaan tapi bersih mungkin lebih menarik perhatian tamu. Kesan agraris tetap harus terpelihara,” kata Yossiadie BS yang merangkap tim jelajah Dispartabud ini.

”Jangan sampai ada hotel besar di sini karena akan menghalangi view alam. Sebab di kawasan Bandungan dari Lemahabang sudah banyak hotel. Jika homestay dapat berkembang, perekonomian warga otomatis terangkat. Dan orang kota pastinya terkesima melihat kehidupan agraris.”

Keberhasilan PT PAS juga tidak luput dari keterlibatan masyarakat sekitar. Ada jasa pemandu kuda, ojek wisata (jekwis), dan pemandu wisata. Di desa itu juga dibentuk Kelompok Masyarakat Sadar Wisata.

”Selain ada petunjuk arah, warga turut memandu pengunjung yang hendak naik ke Umbul Sidomukti,” ucapnya seraya mengimbuhkan bahwa kawasan wisata Bandungan tidak segera dibenahi, orang akan memilih Sidomukti sebagai gantinya.

Akses Jalan

Hingga kini persoalan yang masih mengusik adalah soal akses jalan menuju wisata Umbul tersebut. Jalan naik menuju lokasi masih belum bagus. Kondisi jalan juga sempit.

Sejumlah pihak berharap akses jalan menuju objek wisata ini segera diperbaiki. Saat ini setidaknya ada 3,5 kilometer yang dalam kondisi tidak baik. Nino, pengunjung asal Semarang mengatakan, potensi wisata di Desa Sidomukti sangat besar.

Sinta, pengunjung lainnya, mengatakan aneka permainan seperti flying fox, marine bridge, kolam renang, dan pemandangan alam yang sangat indah di Sidomukti berpotensi mengundang banyak wisata. ”Akan lebih bagus kalau jalan menuju lokasi dalam kondisi baik,” tuturnya.

Pengaruh jalan juga dikhawatirkan pengelola. Jika hujan turun, jalan agak becek. ”Kami bersedia gotong royong membangun jalan bersama Pemkab Semarang. Kalau bisa juga dengan perusahaan lain yang memiliki tanah di lereng Gunung Ungaran ini,” tandas Bambang Wijanarko.

”Untuk simpangan roda empat sebenarnya masih bisa tapi sangat mepet. Memang banyak yang mengeluhkan kondisi jalan di sini,” ujar dia, ”Padahal, apabila pengunjung Umbul ini ramai juga berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).”

Sekda Ir Warnadi MM mengatakan, pada intinya Pemkab sangat mendukung rencana pembangunan jalan tersebut. Pemkab juga harus melakukan survei, jika layak mengapa tidak dibangun bersama.

Wah, bila jalan menuju ke sana mulus, akan semakin banyak orang memanjakan diri di Sidomukti. (Dikutip dari suaramerdeka.com)

Sabtu, 06 Februari 2010

Wisata Kuliner ala Orang Semarang

Anda yang berwisata ke Semarang jangan lupa loh yang khas dari kota Lumpia banyak tempat yang menyajikan makanan khas jawa nah di blog yang saya buat memuat tempat dimana para penjaja makanan biasa mendatangi tempat atau resto yang menyajikan makanan khas jawa.

1. Nasi Goreng Babat Pak Taman di Stadion (Stadion ini merupakan suatu tempat olahraga di dekat MT Haryono, saya sendiri kurang tahu nama jalannya, tapi kalau ngomong ke supir taxi or tukang becak mestinya mereka tahu). Disini kita punya option untuk pesan nasi goreng babat, sebenarnya Anda bisa pesan beraneka jerohan sapi, mulai dari babat tebal, babat sumping, iso (usus), paru, dll. Bila Anda kurang suka jerohan sapi, bisa minta diganti daging ayam. Ada juga masakan babat/iso gongso, yang dimasak dalam kuah kecap yang kental. Ada juga emping manis dan kerupuk udang. Minumannya bisa pesan es kelapa muda, sueeger banget.
2.Es Kelapa Muda Kartika, terletak di MT Haryono sangat dekat dengan pertigaan Jl Petolongan. Kelapa mudanya sungguh berkualitas tinggi, disajikan dalam gelas besar dengan sirup Kartika. Anda pun bisa makan pisang goreng (ini sangat recommended), bakmi/bihun goreng dalam daun pisang, lunpia goreng, dll. Ada pula variasi Blewah (kalau pas musim).
3. Sate sapi Pak Kempleng, ada begitu banyak warung yang menggunakan nama ini (mungkin saudara2nya, baik dekat maupun jauh ), tapi saya pribadi cukup cocok dengan yang di Jl Diponegoro Ungaran sebelah kiri kalau dari Semarang, dekat RM Aneka Sari.
4. Soto sapi Pak Keri, jangan khawatir, mangkoknya begitu kecil sehingga Anda bisa mencicipinya dengan masakan Pak Kempleng :-)
5.Kepiting di dekat Polres Ungaran, ada kepiting taoco maupun goreng mentega. Hati2, pada hari Minggu/besar cenderung sangat ramai sehingga sangat disarankan untuk melakukan pemesanan lewat telpon dulu setidaknya 1 jam sebelumnya
6.Tahu Serasi
Tahu jenis ini dapat diperoleh di daerah Bandungan,Ungaran. ditempat ini berupa daerah puncak disini banyak tempat tempat yang menjual tahu serasi yang dapat dijumpai di pinggir jalan kawasan wisata Bandungan. Anda bisa menikmati sambil duduk di pondok yang sudah disediakan. sembari menunggu anda juga dapat melihat kebun bunga milik petani bunga di sekitarnya.
7. Bakso Ijo Asmara
Nah bagi para pecinta bakso jangan lewatkan Bakso Ijo Asmara yang terletak di Alun -alun Ungaran,rasanya mantap tenan loh.
8. Pemancingan Blater
wah ...disini nih perlu anda coba,tempat pemancingan yang menyuguhkan aneka masakan ikan,coba deh rasakan gurami bakar bumbu rujak bali,lele bakar sambel terasi atau bawal sambal rujak...pastikan anda mencoba ya....
8. Gudek Merak Mati
Gudeg ini tak kalah loh dengan gudeg jogya,biarpun cuma gudeg tapi yang ini beda,sudah banyak orang yang merasakan nikmatnya gudeg merak mati ini,lokasi ini cukup mudah dicari karena terletak di depan Gripac Apac Inti Corpora.

Budaya Jawa Tengah

Seni Budaya Jawa Tengah Dan Anjungan Jawa Tengah
Added: Thursday, March 15th 2007 at 9:33am by anjjateng

SENI BUDAYA JAWA TENGAHKebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia.Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah berhasil menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya sastra yang tinggi nilainya hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal Clacici adalah golongan ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan ningrat, oleh karena itu hasil karya seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni klasik”.Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan Gesang akan tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana banyak sekali diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi ini.Pada tahun 1891 Eugene Dubois menemukan sisa-sisa manusia purba yang diberi nama “Phitecanthropus Erectus” di daerah Trinil, Ngawi Karesidenan Madiun. Ternyata fosil-fosil itu lebih purba (tua) dan lebih primitif daripada fosil-fosil Neanderthal yang ditemukan di Eropa sebelumnya. Penggalian-penggalian diteruskan hingga pada sekitar tahun 1930-1931 ditemukan lagi fosil manusia di Ngandong dan di Kedungbrubus daerah Sangiran. Fosil ini lebih tua dari yang ditemukan di Jerman maupun di Peking. Berbeda dengan penemuan di bagian dunia lain, penemuan fosil-fosil pulau Jawa didapat pada semua lapisan Pleistoceen dan tidak hanya pada satu lapisan saja. Hingga nampak jelas perkembangan manusia sejak dari bentuk ‘keorangan’nya yang mula-mula (homonide), sedang dari bagian lain di dunia penemuan-penemuan itu tidak memberi gambaran yang sedemikian lengkap. Manusia purba itu diperkirakan hidup dalam kelompok-kelompok kecil bahkan mungkin dalam keluarga-keluarga yang terdiri dari enam shingga duabelas individu. Mereka hidup berburu binatang di sepanjang lembah-lembah sungai. Cara hidup seperti ini agaknya tetap berlangsung selama satu juta tahun. Kemudian diketemukan sisa-sisa artefak yang terdiri dari alat-alat kapak batu di sebuah situs di dekat desa Pacitan, dalam lapisan bumi yang berdasarkan data geologi diperkirakan berumur 800.00 tahun dan diasosiasikan dengan fosil Pithecanthropus yang telah berevolusi lebih jauh. Dengan demikian diperkirakan bahwa sejak paling sedikit 800.000 tahun yang lalu para pemburu di pulau Jawa sudah memiliki suatu kebudayaan.Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya.Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti, tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa klasik yang hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan kebudayaan yang bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni pedalangan,seni bangunan (arsitektur), seni busana, adat istiadat, dsbnya.Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik bukanlah masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat besar yang mekar dalam keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada pokoknya terdiri atas wilayah budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah budaya Pesisiran.Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta dan sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton(Surakarta dan Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah Banyumas, Kedu dan Bagelen. Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang memanjang dari Timur ke Barat.Keragaman budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang menguntungkan bagi mekarnya kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya.Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang.Provinsi Jawa Tengah yang merupakan satu dari sepuluh DTW (Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati sejarah yang panjang, dari jaman purba hingga sekarang.Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan potensi alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia, mempunyai anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”. Anjungan Jawa Tengah Taman Mini “Indonesia Indah” merupakan “show window” dari daerah Jawa Tengah.Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini “Indonesia Indah” dibangun untuk membawakan wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya. Bangunan induk beserta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengah”, yang berarsitektur Jawa asli.Bangunan induknya berupa “Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo Agung Istana Mangkunegaran di Surakarta, yang diakui sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Propinsi Jawa Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan dan Mendut ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah juga merupakan tempat untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya berupa bangunan rumah tempat tinggal tetapi juga seni bangunan peninggalan dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça.Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena atapnya yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua belas) Soko Goco dan 20 (dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan momot, artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Bangunan Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan, yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”.Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan kesenia-kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-kabupaten / Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota, dengan tidak meninggalkan keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan masyarakat Jawa Tengah.Bangunan Joglo Pangrawit Apitan di Anjungan Jawa Tengah TMII terletak bersebelahan dengan sebuah panggung terbuka yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara terbuat dari batu cadas hitam bertuliskan kata-kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran besar. Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan. Di panggung inilah pengunjung dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan yang biasanya merupakan acara-acara pilihan.

Wisata Semarang City

Wisata di Kota Semarang
20-04-2007
Kota Semarang sebagai daerah tujuan wisata memiliki obyek wisata andalan antara lain:

1. Tugumuda
Adalah monumen bersejarah yang terletak di tengah kota. Monumen ini dibangun guna mengenang para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang pada tanggal 14 - 19 Oktober 1945 melawan Tentara Jepang, dimana dalam pertempuran ini banyak para pemuda-pemuda Semarang banyak yang gugur. Monumen ini dibuat berbentuk lilin pada kaki-kakinya terdapat beberapa relief yang menggambarkan penderitaan rakyat pada masa itu. Monumen ini diresmikan pada tanggan 20 Mei 1953 oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno
2. Simpang Lima, dalam radius 1 km tempat wisata ini mudah dijangkau dari penjuru kota, tempat ini terletak di tengah kota di persimpangan Jl. Pahlawan, Jl. Pandanaran, Jl. Gajahmada, Jl. KH.Achmad Dahlan dan Jl. A. Yani.

3.Taman Budaya Raden Saleh (TBRS)
Yaitu sebuah taman wisata yang terletak di pusat kota, tepatnya di Jalan Sriwijaya No. 29 Semarang dengan luas lahan 89.926 m2. Selain terletak pada posisi strategis, taman ini memiliki kontur tanah dan pepohonan tua dan rindang yang bila ditata dan dikelola secara professional akan menjadi salah satu sarana rekreasi yang layak jual dan berpotensi menarik minat wisatawan.
Manajemen TBRS sampai saat ini terkesan belum memiliki konsep yang jelas, atau setidaknya belum tersentuh arsitektur yang memiliki daya tarik. Infrastruktur dan isi taman tersebut selain tidak terawat, juga belum memilki karakteristik yang dapat menggambarkan sebuah kawasan wisata yang layak dinikmati.

Karena itulah agar taman tersebut dapat memiliki nilai tambah ( added value ) dan nilai jual, maka perlu dilakukan penataan ulang kawasan TBRS dengan konsep yang jelas dan terpadu yang sesuai dengan kontur lahan yang ada.
4. Taman Lele
Taman Lele mempunyai luas ± 22.173 m2 merupakan asset yang dimiliki Kota Semarang, terletak lebih kurang 7,5 km dari pusat kota, berada di tepi jalan raya (Mangkang) menuju kota Jakarta. Selain terletak pada posisi strategis, taman ini memiliki kontur tanah dan pepohonan yang apabila ditata dengan terencana akan menjadi salah satu sarana rekreasi yang layak dijual dan ber potensi menarik minat wisatawan.

Sampai saat ini obyek wisata Taman Lele dalam pengelolaannya masih belum memiliki konsep yang jelas. Hal ini setidaknya terlihat pada land scape yang belum tersentuh oleh arsitektur yang memiliki daya tarik. Infrastruktur dan isi taman ini selain kurang terawat juga kurang terfokus, kondisi ini mengakibatkan Taman Lele tidak memiliki karakteristik yang dapat menggambarkan sebuah kawasan wisata yang layak dilihat dan dinikmati.

5. Obyek wisata alam Goa Kreo
Obyek wisata alam Goa Kreo terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati + 13 km dari Tugumuda ke arah Selatan, berada di lereng bukit dengan ketinggian 350 di atas permukaan air laut . Pemandangan Sawah Disekitar Goa Kreo ini terdapat hamparan sawah yang luas, tebing-tebing curam penuh pepohonan dan sungai jernih berbatu sehingga tercipta panorama yang indah.
Untuk mencapai mulut Goa ini harus menuruni anak tangga yang cukup banyak. Menurut legenda Goa Kreo merupakan petilasan Kanjeng Sunan Kalijaga. Ketika mencari kayu Jati untuk membangun masjid Demak, beliau singgah di Goa ini.
Kera-kera Diceritakan pada waktu itu beliau (Sunan Kalijaga ) dibantu empat ekor kera yang konon merupakan cikal bakal kera-kera yang hidup di Goa Kreo, sekarang berjumlah sekitar 300 ekor.

Disekitar Goa ini juga terdapat rumpun bambu kerincing yang dipercaya tumbuh dari bekas tusuk sate yang disajikan pada saat Sunan Kalijaga mengadakan selamatan. Daun bambu ini berbau daging kambing.

Tanaman Langka Selain bambu kerincing disekitar Goa Kreo tumbuh pula bermacam-macam tanaman langka antara lain : Pohon beracun, sesambi/kucacil, lanji/wilikukur, kepoh atau jangkang, iwil-iwil dan kemloko.

Disebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air yang jernih dan tidak mengenal kemarau. Untuk sampai di air terjun ini harus melalui tangga yang curam.

Disamping memiliki pemandangan yang indah Goa Kreo juga dilengkapi sarana-sarana lain seperti : tempat bermain yang dilengkapi dengan beberapa mainan anak seperti ayunan, papan luncur dll.
6. Museum Nyonya Meneer
Museum ini didirikan pada tanggal 18 Januari 1984 menyimpan berbagai koleksi benda budaya tentang jamu. Terletak di Jl. Kaligawe - Semarang
7. Museum Rekor
Museum ini menyimpan /mengoleksi Catatan Rekord maupun prestasi luar biasa yang dimiliki oleh orang-orang Indonesia. Terletak di Jl. Setiabudi No.179 Semarang
8. Pantai Marina
Terletak di bagian Utara Kota Semarang, berdekatan dengan Kawasan Pekan Raya Promosi dan Pembangunan ( PRPP ) Jawa Tengah dan Puri Maerokoco ( Taman Miniatur Jawa Tengah ). Di Pantai ini terdapat Kolam Renang, Sky Air dan Speed Boot serta keindahan suasana Pantai.
9. Puri Maerokoco

Puri ini merupakan miniatur Jawa Tengah yang terletak di jalan Tawang Mas Semarang, dekat dengan PRPP.

10. Agro Sodong
Agro Sodong terletak di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen ini pada konsep awalnya dimaksudkan sebagai langkap antisipatif terhadap kecenderungan kebutuhan wisatawan untuk kembali kepada keadaan alami (back to nature).

Lokasi agro ini meliputi dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 220 - 300 m/ DPL, sedangkan kondisi tanah ¾ relief kasar dan kemiringan 15 - 16 %, ¾ Latosol coklat dan sebagian mediteran coklat tua.
Luas kawasan areal agro ini adalah seluruh Kelurahan Purwosari yakni ± 152.570 ha dengan pembagian tanah menurut penggunaannya untuk persawahan, tegalan pekarangan dan lain-lain.
Sedangkan asset yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang adalah berupa tanah eks bengkok seluas ± 40 ha dengan lokasi tersebar diarea tersebut.

Banyak pemandangan ( spot ) yang menarik di kawasan Agro Sodong ini. Dilihat dari Dukuh Sodong / Pintu Gerbang Tambangan dapat dilihat hamparan persawahan yang luas dengan teraseringnya yang dilatar belakangi kaki Gunung Ungaran serta nuansa pedesaan yang alami. Dilihat dari Open Theatre Dukuh Gilisari dapat dilihat hijaunya hutan jati dan karet.